Website Resmi
Fraksi PKS Kepulauan Riau

Fraksi PKS, Penyambung Aspirasi Masyarakat
Kepulauan Riau

Profil Lengkap H. Bahktiar Waka III DPRD Kepri dari Keluarga Hingga Pendidikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

KEPRI – Sosok Haji Bahktiar LC.MA menjadi tokoh berpengaruh di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) saat ini.

Selain menjadi pendakwah Bahktiar juga kini menjabat sebagai Wakil Ketua lll DPRD Kepri.

Sebelum sukses menjadi wakil rakyat, pria kelahiran Riau, 10 Juli 1978 itu mengawali ilmu organisasi yang panjang.

Mulanya Bahktiar menjadi Ketua Umum Ikatan Pelajar PPDNTB – Bengkalis 1996.

Pada tahun 2000, Bahktiar dipercaya menjadi Ketua Umum Forum Mahasiswa Islam Sumatra Riau – Jakarta.

Ditahun yang sama, dia juga menjadi anggota Lembaga Dakwah Kampus LIPIA Jakarta.

Tidak berhenti sampai di sana, Bahktiar juga menduduki jabatan Sekum KAMMI Komsat LIPIA Jakarta tahun 2000.

Bakhtiar sempat menjadi, anggota Hipemari Jakarta tahun 2000.

Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 2002 dia dipercaya menjadi Bidang Kaderisasi KAMMI Jakarta.

Diwaktu berdekatan Bahktiar juga diamanahkan menjadi Ketua Iqra’ Club Jaksel Rayon SMKN 48.

Selanjutnya, Ketua Sharia Consulting Center tahun 2008.

Sederet jabatan mentereng, seperti, Ketua Ikatan Dai Indonesia tingkat Provinsi tahun 2008.

Ketua Komite Nasional Rakyat Palestina tingkat Provinsi tahun 2010. Komisi Fatwa MUI Kepri (2010 – sekarang).

Wakil Ketua Dewan Dakwah Islamiyah (2015). Ketua Komisi Penyiaran FKUB Kota Batam (2015 – sekarang).

Sekum Masjid Raya Baitussyakur (2012 – sekarang). Sekretaris Dewan Syari’ah wilayah PKS Kepri (2006 – 2010) dan Ketua Syari’ah wilayah PKS Kepri (2010 – 2020) juga pernah dipimpin Bahktiar.

Ayah 7 anak itu, sejak kecil memang sudah hidup mandiri.

Bahktiar dibawah kedua orangtua merantau ke Malaysia.

“Kami hidup d Malaysia hingga saya berumur 10 tahun. Lalu kami kembali ke Indonesia,” cerita Bahktiar.

Kepulangan ke tanah air, Bahktiar melanjutkan pendidikan di Pondok Pesanten Darun Nahdhah (SMP-SMA).

Di pesantren dirinya sudah mulai aktif belajar dan berorganisasi.

“Selama saya sekolah di sana, saya selalu juara umum. Atas prestasi itu saya dapat lencana emas sebanyak dua kali,” akunya.

Atas capaian itu, pria 47 tahun itu berniat melanjutkan pendidikan ke LIPIA / Al Imam Muhammad bin Suud University (S1) dan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (S2).”Saya modal nekat untuk berangkat ke Jakarta untuk kuliah di Universitas Al Imam Muhammad bin Suud/ LIPIA dengan menjual emas,” ujarnya.

Kampus ini merupakan cabang perguruan tinggi dari Arab Saudi.

Kala itu orang tua tidak ada modal lagi untuk membiayai pendidikan selanjutnya.

“Saya memulai dengan berjuang sendiri. Saya jual dua Lencana emas itu kurang lebih 5 gram dengan uang sekrang kurang lebih Rp 10 juta,” katanya.Nasib masih berpihak pada Bahktiar, dari ribuan yang daftar dia ternyata diterima masuk di kampus itu.

Saat masuk dia mendapat beasiswa dari Arab Saudi. Sekolah itu merupakan sekolah khusus beasiswa, sehingga jumlah mahasiswa terbatas. “Saya membutuhkan waktu 7 tahun menuntut ilmu di kampus tersebut,” lanjutnya.

Sebelum kuliah dia ikut pendalaman bahasa Arab selama dua tahun, sastra Arab 1 Tahun lalu kuliah selama 4 tahun.

Seiring berjalannya waktu satu tahun menjelang tamat Bahktiar memutuskan untuk menikah.

“Kala itu kami di beri uang beasiswa dari Arab bulanan Rp 1 juta.Kebetulan istri saya adalah adik kelas di kampus yang sama,” katanya.

Dengan uang itu mereka bertahan hidup, sembari kerja mengajar privat dan jualan buku setelah pulang kuliah.

Setelah tamat, tahun 2005 Bahtiar dan sang istri Rachma Sutji A.Md hijrah ke Batam dan kembangkan dakwah.

Di Batam mereka terus berdakwah dan bergabung dengan sejumlah organisasi dan partai politik.

Hingga dia terpilih menjadi anggota DPRD Kepri perdana tahun 2024 lalu.

Selain pimpinan DPRD Kepri, dahulu dia juga aktif di organisasi Kehumasan, dan kebangsaan, termasuk usaha elektronik dan sempat mengajar di Politeknik Negeri Batam, Sekolah Tinggi Bahasa Arab Batam.

Dia lebih banyak berkiprah di pendidikan non formal.

Putra dari Ayah Muhammad Rum dan ibu Syamsibah itu, mengaku saat ini sedang menikmati dengan dunia politik.

“Namun ke depan saya bercita-cita punya pesantren di Batam, jika tidak lagi berkiprah di dunia politik lagi,” harapnya.

Jatuhnya tak jauh-jauh masih berkaitan dengan pembinaan karakter manusia.

Berangkat dari keluarga sederhana, Bahktiar menyadari betul bagaimana kehidupan selanjutnya.

“Orang tua saya bukan berasal dari orang berada. Kita lebih banyak hidup di negeri orang. Kenapa saya lebih condong ke pembinaan karakter manusia, itu berawal dari diri saya,” tambah anak sulung dari 6 bersaudara itu.

Pekerjaan orangtua waktu itu hanya jualan kain di Malaysia, lalu pindah ke Indonesia membuka warung kelontong.

Sampai sekarang masih berjualan di kampung halaman.

Kedua orangtua masih berjualan meski sudah tidak ada tanggungjawab lagi ke anak

“Jika berhenti jualan pasti sakit. Bapak usia 75 tahun ibu berumur 65 tahun saat ini,” katanya.

Pesan orangtua yang paling diingat adalah, pandai-pandai membawa diri di kampung orang.

“Jaga mulut, jaga tangan dan sikap. Harus tahu diri,” akunya.

Berikut Profil Lengkap Bahktiar :

Nama : Haji Bahktiar LC.MA.

Lahir : Riau, 10 Juli 1978. Dia merupakan suku Melayu.

Keluarga, Ayah : Muhammad Rum
Ibu : Syamsibah.
Istri : Rachma Sutji A.Md.

Anak :

1. Rayyan Asma Amani.

2. Azzam Syahhidur Rahman.

3. Hilmi Zhafirul Hannan.

4. Mahira Arfa Afina.

5. Ahmad Nabil Fathi.

6. Syakira Ishmah Haniyya.

7. Almarhumah (wafat).

Pendidikan :

1. TK Kuala Lumpur Malaysia.

2. MBPS – KL Malaysia/SDN 005 Buatan ll.

3. Pondok Pesanten Darun Nahdhah (SMP-SMA).

4. LIPIA/ Al Imam Muhammad bin Suud University (S1).

5. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (S2).

Riwayat Pekerjaan :

1. Tim Majalah Ghoib Syariyyah (2004).

2. Tim Dai Pulau Pemprov Kepri (2006).

3. Dosen Politeknik Batam (2008).

4. Dosen Sekolah Tinggi Bahasa Arab Said bin Zaid (2008).

5. Dosen Sekolah Tinggi Islam Dewan Dakwah (2016).

6. Ketua Harian Yayasan Pendidikan Ibu Bahagia (2016 – sekarang).

7. Ketua DPW PKS Kepri (2020 -2025).

8. Wiraswasta (2010 -sekarang).

9. Penceramah/Pengisi Kajian dan Pengajian.

10. Trainer / Motivator Pembekalan dan Pelatihan.

11. Anggota DPRD Provinsi Kepri (2024 -2029)

Sumber: Tribun